Dalam kitab Adabul ‘Alim wal Muta’alim yang dikarang oleh Hadratussyakih KH. M. Hasyim As’ari disebutkan bahwa yang termasuk akhlak seorang guru dalam mengajar adalah tatkala meninggalkan rumah, hendaknya berdoa sesuai dengan doa yang telah diajarkan Nabi SAW, yaitu:
اَللّهُمَّ إِنِّيْ اَعُوْذُبِكَ اَنْ اَضِلَّ اَوْ اُضِلَّ اَوْ اَزِلَّ اَوْ اُزِلَّ اَوْ اَظْلَمَ اَوْ اُظْلِمَ اَوْ اَجْهِلَ اَوْ يُجْهَلَ عَلَيَّ عَزَّ جَارُكَ وَجَلَّ ثَنَاؤُكَ وَلَا اِلٰهَ غَيْرُكَ
Artinya : Ya Allah, aku berlindung kepada Mu dari berbuat sesat atau disesatkan, tergekincir atau digelincirkan, menzalimi atau dizalimi, melakukan kebodohan atau dibodohi orang lain. Besar perlindungan Mu dan mulia sanjunganMu. Tidak ada tuhan selainMu.”
Kemudian disambung dengan bacaan:
بِسْمِ اللهِ اٰمَنْتُ بِاللهِ اِعْتَصَمْتُ بِاللهِ وَتَوَكَّلْتُ عَلَى اللهِ وَلَا حَوْلَ وَلَا قُوَّةَ اِلَّا بِاللهِ، اَللّهُمَّ ثَبِّتْ جَنَانِيْ وَاَدْرِ اْلحَقَّ عَلٰى لِسَانِيْ
Artinya : Dengan menyebut nama Allah, aku beriman kepada Allah, aku berpegang teguh pada Allah. Aku bertawakkal kepada Allah. Tidak ada daya dan kekeuatan kecuali izin Allah. Ya Allah teguhkan hatiku dan tampakkan kebenaran pada lidahku.
Seorang Penyuluh Agama Islam adalah figur yang memiliki Tugas pokok dan fungsi penyuluh agama yang meliputi pelaksanaan kegiatan dakwah dan pengajaran agama yang langsung bersentuhan dengan masyarakat. Sehingga doa diatas sangat utama untuk di amalkan sebelum menuju tempat Majlis Taklim atau kegiatan Penyuluhan di masyarakat. Semoga bermanfaat